Cumi-cumi yang Dikirim ke Luar Angkasa Kembali ke Bumi

Cumi-cumi yang Dikirim ke Luar Angkasa



Pelangi News | Sebanyak 128 cumi-cumi dari Hawaii, Amerika Serikat dilaporkan telah dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pengiriman cumi-cumi ini untuk kebutuhan penelitian.
Bayi cumi-cumi bobtail Hawaii yang dibesarkan di University of Hawaii's Kewalo Marine Laboratory dikirim ke luar angkasa dengan roket Falcon 9 dari Kennedy Space Center di Florida pada 3 Juni 2021. Pengiriman cumi-cumi itu dalam misi SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Peneliti Jamie Foster, dari University of Hawaii tengah mempelajari kemungkinan penerbangan luar angkasa mempengaruhi cumi-cumi selama beberapa minggu. Kemudian cumi-cumi akan kembali ke Bumi pada Juli mendatang.


Baca juga: Roket Bezos Jadi Olok-olokan Disebut Mirip Penis
Melansir AP, cumi-cumi memiliki hubungan simbiosis dengan bakteri alami yang membantu mengatur bioluminesensi manusia. Misi itu diharapkan dapat meningkatkan kesehatan manusia selama misi luar angkasa yang terbilang panjang.  Pkv games online

Menurut peneliti dari Universitas Hawaii, Margaret McFall-Ngai mengatakan saat astronaut berada dalam gravitasi rendah, hubungan tubuh manusia dengan mikroba disebut berubah.

"Kami telah menemukan bahwa simbiosis manusia dengan mikrobanya terganggu dalam gaya berat mikro, dan Jamie telah menunjukkan hal itu pada cumi-cumi. Dan, karena ini adalah sistem yang sederhana, dia bisa mengetahui apa yang salah," ujar McFall-Ngai.

Foster kini menjadi peneliti utama pada program NASA untuk meneliti bagaimana gaya berat mikro mempengaruhi interaksi antara hewan dan mikroba.

"Ketika astronaut menghabiskan lebih banyak waktu di luar angkasa, sistem kekebalan mereka menjadi apa yang disebut disregulasi. Itu tidak berfungsi dengan baik. Sistem kekebalan mereka tidak mengenali bakteri dengan mudah. Mereka terkadang sakit," ujar Foster.    slot games online

Baca juga: NASA Rancang Pakaian Astronaut ke Bulan Seharga Rp4,2 Triliun
Lebih lanjut Foster mengatakan, ia memahami kondisi yang terjadi pada cumi-cumi di luar angkasa dapat membantu memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi astronaut.

"Ada aspek sistem kekebalan yang tidak bekerja dengan baik di bawah penerbangan luar angkasa jangka panjang," katanya.

Foster menjelaskan jika manusia ingin menghabiskan waktu di bulan atau di Mars, maka harus mempersiapkan fisiknya. Langkah itu dilakukan agar para manusia nantinya bisa menjalankan misinya dengan selamat.  beting bola online

Dikutip The Guardian, laboratorium Kewalo Marine membiakkan cumi-cumi untuk proyek penelitian di seluruh dunia. Hewan-hewan kecil itu berlimpah di perairan Hawaii dan panjangnya sekitar 7,6 cm seperti orang dewasa.

LihatTutupKomentar